KRITIK ARSITEKTUR
1. METODE DESKRIPTIF
kritik arsitektur dengan menggunakan metode DESKRIPTIF, adalah metode kritik arsitektur yang mencatat fakta - fakta pengalaman seseorang terhadap bangunan atau kota. Lebih dipahami sebagai sebuah landasan untuk memahami bangunan melalui berbagai unsur bentuk yang di tampilkannya
Jenis Metoda
> Depicitive Criticism
>static
>dynamic
>process
dalam tulisan ini saya mengambil jenis metoda STATIC
- STATIC : tidak dipandang sebagai sebuah kritik karena di dasarkan pada pernyataan baik atau buruk sebuah bangunan. sebagai tradisi dalam kritik kesenian yang lain,metode ini menyatakan yang sesungguhnya ada dan terjadi di sana.secara garis besar, menurut saya ,metoda ini sama seperti menceritakan kembali,menjelasakan kembali bangunan atau lingkungan yang ada.
Musée du Louvre
Museum Louvre (bahasa
Perancis:Musée du Louvre; bahasa
Inggris: the Louvre Museum) adalah salah satu
museum terbesar, museum seni yang paling banyak dikunjungi dan sebuah monumen
bersejarah di dunia. Museum Louvre terletak di Rive Droite Seine, Arondisemen pertama di Paris, Perancis.
Hampir 35.000 benda dari zaman prasejarah hingga abad ke-19 dipamerkan di area
seluas 60.600 meter persegi.
Museum ini bertempat di Istana Louvre (Palais du
Louvre) yang awalnya merupakan benteng yang dibangun pada abad ke-12
di bawah pemerintahan Philip II. Sisa-sisa benteng dapat dilihat
di ruang bawah tanah museum. Bangunan ini diperluas beberapa kali hingga
membentuk Istana Louvre yang sekarang ini. Pada tahun 1682, Louis XIV memilih Istana
Versailles sebagai kediaman pribadi, meninggalkan Louvre untuk
selanjutnya dijadikan sebagai tempat untuk menampilkan koleksi-koleksi
kerajaan.[5] Pada
tahun 1692, di gedung ini ditempati oleh Académie des Inscriptions et
Belles Lettres dan Académie Royale de Peinture et de Sculpture. Académie tetap
di Louvre selama 100 tahun berikutnya. Selama Revolusi
Perancis, Majelis Nasional Perancis menetapkan bahwa Louvre harus
digunakan sebagai museum untuk menampilkan karya-karya bangsa.
Museum ini dibuka pada tanggal 10 Agustus 1793 dengan
memamerkan 537 lukisan. Mayoritas karya tersebut diperoleh dari properti
gereja dan kerajaan yang disita Pemerintah Perancis. Karena masalah struktural
dengan bangunan, museum ditutup pada tahun 1796 hingga 1801. Jumlah koleksi
museum meningkat di bawah pemerintahan Napoleon dan museum berganti nama menjadi Musée
Napoléon. Setelah kekalahan Napoleon dalam Pertempuran Waterloo, sebagian besar
karya-karya yang disita oleh pasukannya kembali ke pemilik asli mereka. Koleksi
museum ini ditingkatkan lagi selama pemerintahan Louis XVIII dan Charles X, dan selama masa Imperium Perancis Kedua, museum berhasil
memperoleh 20.000 koleksi.
Koleksi museum terus bertambah dengan adanya sumbangan dan
hadiah yang terus meningkat sejak masaRepublik
Perancis Ketiga. Pada tahun 2008, koleksi museum dibagi menjadi
delapan departemen kuratorial: Koleksi Mesir kuno, benda
purbakala dari Timur Dekat, Yunani, Etruskan, Romawi, Seni Islam, Patung, Seni Dekoratif, Seni Lukis, Cetakan dan Seni
Gambar.
sumber : Wikipedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar